Pages

Thursday 21 August 2014

Tidak Hanya Untuk ASI

Manfaat daun katuk memang lebih populer untuk melancarkan ASI pada ibu menyusui, namun sebenarnya khasiat daun katuk tidak hanya itu saja. Masih banyak lagi beberapa manfaat dan khasiat yang bisa Anda dapatkan dari tanaman yang biasanya digunakan sebagai tumbuhan penghias pagar ini.

Daun katuk sangat segar untuk dibuat sayur bening, seperti bayam dan beberapa sayur lainnya. Biasanya dauk katuk dimasak bersama oyong, dibumbui dengan irisan bawang merah dan putih serta berbagai macam bumbu masakan lainnya. Disajikan dengan sambel terasi yang pedas pasti menjadi menu yang pas untuk disantap siang hari.

Manfaat Daun Katuk


Dibalik semua kesegaran daun katuk ini, ternyata terdapat banyak sekali kandungan gizi yang bisa kita dapatkan. Diantaranya adalah kalori, protein, karbohidrat, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Selain kaya dengan kandunagn protein, lemak, vitamin, dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin, flavonoid, dan alkaloid papaverin sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan pengobatan alami. Seperti yang dikutip dari m.vemale.com, berikut ini beberapa khasiat daun katuk untuk kesehatan.

Untuk melancarkan ASI
Bagi para ibu yang sedang menyusui, untuk melancarkan ASI Anda dapat mengkonsumsi daun katuk karena mengandung senyawa asam seskuiterna dan kandungan-kandungan senyawa penting lainnya.

Untuk menyehatkan mata
Daun katuk dapat menyehatkan mata karena terdapat kandungan Vitamin A di dalamnya untuk mencegah berbagai macam gangguan dan penyakit yang menyerang indera penglihatan kita.

Untuk mengatasi Anemia
Anemia atau kurang darah dapat diatasi menggunakan daun katuk, hal tersebut dapat terjadi karena dalam setiap 100 gram zat daun katuk mengandung 2,7 miligram zat besi yang berguna bagi penderita anemia. Selain zat besi, kandungan kalsium dalam daun katuk sebanyak 204 miligram atau empat kali lebih tinggi  dibandingkan kandungan mineral daun kol.

Mengandung klorofil
Klorofil dapat berfungsi untuk membersihkan jaringan tubuh, mengatasi parasite, bakteri, virus dan sebagai tempat pembuangan sisa metabolisme tubuh. Perlu Anda ketahui bahwa kandungan klorofil dalam daun katuk lebih banyak dari pada tanaman jenis lainnya.

Daun katuk mengangung kolagen
Daun katuk juga memiliki kandungan kolagen yang dapat berfungsi untuk mengangkut lemak, meyehatkan gusi sehat, meningkatkan imunitas, membantu mengatur kadar kolesterol dalam darah, meyembuhkan luka dan meningkatkan fungsi otak.

Sumber : web

Manfaat Khasiat Daun Katuk

Daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) cukup populer di kalangan ibu-ibu yang sedang memberikan ASI ekslusif kepada buah hatinya, namun bukan hanya itu khasiat daun katuk, Di indonesia, daun katuk sudah menjadi sediaan fitofar maka yang teregistrasi, selain dikemas dalam bentuk kapsul dan tablet, katuk juga menjadi campuran makanan bergizi bagi ibu menyusui. Sebenarnya, manfaat daun katuk tidak hanya itu, daun katuk juga bisa mengatasi gangguan pada kulit seperti borok, bisul, gangguan osteoporosi, serta afrodisiak (meningkatkan gairah seksual), dan mengobati demam.

Kandungan gizi daun katuk sangat baik. Katuk mengandung kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A, B, dan C, protein, serat, efedrin, dan air.

Kandungan vitamin C dalam daun katuk sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari jeruk atau jambu biji. Sebagaimana kita ketahui, vitamin C penting untuk membentuk kolagen (baik untuk tulang, pengangkut lemak, pengatur tingkat kolestrol, komponen baik untuk gusi yang sehat, penyembuhan luka, meningkatkan fungsi otak, dan imunitas alami. Kandungan Vitamin A dalam daun katuk juga baik untuk kesehatan mata. Klorofi (yang membantu proses fotosintesa tumbuhan) dalam daun katuk barmanfaat untuk membersikan jaringan-jaringan tubuh kita dari racun, parasit, bakteri dan virus,klorofil juga memiliki fungsi seperti antioksidan.

Namun,selain memiliki khasiat yang dahsyat, katuk juga memiliki efek samping yang dapat mengganggu penyerapan fosfor dan kalsium, menimbulkan gangguan sesak nafas, sulit tidur, tidak enak makan bila berlebihan. dan juga manfaat kulit manggis

Daun katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotema), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, magnesium. Warna gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau bayam. ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk mempelancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina.

Pucuk tunas yang muda dijual orang di indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.

Mengenal Katuk


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Malpighiales
Famili:Phyllanthaceae
Genus:Sauropus
Spesies:S. androgynus
Nama binomial
Sauropus androgynus

Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai (马尼菜; bahasa Tionghoa) , cekur manis (bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam). Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).

Pertelaan dan sistematika

Semak, tinggi dua sampai tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut. Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm. Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun.
Tumbuhan ini termasuk dalam suku menir-meniran (Phyllanthaceae), dan berkerabat dengan mentengbuni, dan ceremai. Ia termasuk dalam tribus Phyllantheae dan subtribus Flueggeinae.

Khasiat dan kegunaan

Daun katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besikaliumfosfor, dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandungpapaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
Pucuk tunas yang muda dijual orang di Indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus.
Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.

Sumber : wikipedia